MENGENAL MACAM TARIAN SUKU DAYAK KALIMANTAN TENGAH
Oleh:
Shinta Al Mabrur
(11/318580/SA/16101)
Fakultas Ilmu Budaya Sastra Asia Barat
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Subnhanahu Wata’ala yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya kepada kami ,sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “MENGENAL MACAM TARIAN SUKU DAYAK KALIMANTAN TENGAH”. Karya sederhana ini kami susun dalam rangka memenuhi tugas ujian tengah semester Dasar-Dasar Ilmu Budaya.
Adapun makalah ini disusun bertujuan agar mahasiswa mempunyai pengetahuan yang luas,yang menjadikan mahasiswa mandiri dalam menyelesaikan tugas.
Kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pembaca demi perbaikan tugas kami .
Penulis,
Shinta Al Mabrur
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. .Pembatasan Masalah
1.5. Kegunaan Penelitian
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kesenian
2.2. Macam-Macam Tarian Suku Dayak Kalimantan Tengah
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang kaya akan kebudayaan dengan sistem keseniannya, dengan keberagaman sistem kesenian dan kebudayaan di setiap daerah dan wilayah yang dimiliki bangsa Indonesia. Adalah suatu kebanggaan bagi bangsa Indonesia yang dengan keberagaman sistem kesenian dan kebudayaan itu masyarakatnya tetap bersatu tanpa memandang perbedaan antar budaya yakni bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Dari masing-masing sistem kesenian dan kebudayaan daerah yang dimiliki bangsa ini,Indonesia memiliki suatu karakteristik yang unik dan berbeda-beda antar daerahnya.Inilah yang menjadikan bangsa Indonesia semakin unik di mata dunia. Setiap sistem kesenian dan kebudayaan itu memiliki peran yang sangat kuat. Kita lihat dengan keseniannya,tiap-tiap daerah memiliki rumah dan pakaian adat yang berbeda-beda, adat dan istiadatnya sangat menarik perhatian masyarakat luar bangsa Indonesia. Sehingga menjadi suatu daya tarik yang kuat bagi bangsa asing untuk datang ke Negeri Indonesia. Begitu pula pada masa ini telah banyak sebagian orang dari bangsa asing yang mau mempelajari kebudayaan bangsa Indonesia.
Namun sangat disayangkan hanya segelintir generasi penerus bangsa yang mau mempelajari kebudayaannya sendiri. Mereka lebih tertarik dengan kebudayaan asing yang dimata mereka dipandang lebih modern. Sehingga banyak dari kebudayaan kita mulai memudar akan kelestariannya.Terlebih sekarang ini ada dari pihak asing yang telah mengakui dan mengklaim kebudayaan asli Indonesia sebagai kebudayaan mereka. Tentu hal ini tidak bisa kita biarkan, perlu adanya peningkatan akan peran-peran kebudayaan tiap daerah dalam mempertahankan keutuhan kebudayaan bangsa ini. Sehingga bangsa kita tetap menjadi bangsa yang utuh dan kuat akan kebudayaan.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan menimbang latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan kesenian?
2. Ada berapa macamkah tarian suku Dayak Kalimantan Tengah?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menumbuhkan rasa cinta terhadap kesenian daerah
2. Mengenalkan kesenian daerah kepada para mahasiswa
1.4. Pembatasan Masalah
Karena banyaknya kesenian budaya dari Kalimantan Tengah, maka penulis hanya membatasi makalah ini dalam lingkupan tarian suku Dayak.
1.5. Kegunaan Penelitian
1. Memberikan kesempatan kepada penulis untuk merealisasikan ilmu-ilmu yang telah didapatkan, khususnya ilmu tentang kesenian tari Dayak.
2. Memberikan pemahaman secara utuh kepada masyarakat tentang kesenian tari Dayak, serta memberikan jalan terbaik untuk memudahkan pembaca dalam memahami kesenian tari Dayak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kesenian
Dalam KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA “SENI” adalah (1) keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi kehalusannya, keindahannya,dsb); (2) karya yang diciptakan dengan keahlian yang luar biasa, seperti tari, lukisan, ukiran. Menurut Ensiklopedi Indonesia “SENI” adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahan bentuknya orang senang melihat atau mendengarkannya.
Menurut Aristoteles “SENI “ adalah peniruan bentuk alam, namun tidak sekedar itu, penciptaan seni harus menyertakan idenya untuk menambah keindahan seni melebihi alam nyatanya. Menurut Ki Hajar Dewantara “SENI” adalah perbuatan manusia yang timbul dari perasaanya dan bersifat indah, sehingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia. Menurut Poul Klee “SENI” adalah hasil penuangan kehidupan batin yang mempunyai nilai estetis. Menurut Drs.Suwaji Bastomi “SENI” adalah aktivitas batin dan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru. Menurut M.Adler “SENI” adalah sesuatu yang memberi kita kesenangan. Menurut T.Aquines “SENI” adalah sesuatu yang apabila dilihat membuat senang. Menurut J.Bushnel “SENI” adalah kualitas yang mendatangkan apresiasi. Menurut Frans H “SENI” adalah sesuatu yang dapat member ide dan gagasan. Menurut Jonhson “SENI” adalah perimbangan bagian yang menyenangkan.Menurut I Kant “SENI” adalah sesuatu yang menyenangkan seketika, dan semesta. Menurut Eric W “SENI” adalah gejala yang dapat di cerna oleh indra dengan baik. Menurut Herbert “SENI”adalah bentuk penerapan indrawi manusia yang senang. Menurut J.Ruskin SENI” adalah benda yang dapat member kesenangan.
2.2 Macam-Macam Tarian Suku Dayak Kalimantan Tengah
Dalam seni tari dayak, dikenal beragam tari Dayak dengan gerakan yang eksotik dan memukau. Lewat gerakan para penari Dayak yang biasanya diiringi dengan tetabuhan yang khas, unsur ritmis yang berpadu serasi menjadi sebuah seni penuh makna. Jenis-jenis tari Dayak yang cukup sering ditampilkan di depan umum di antaranya:
1.Tari Gantar
Tarian ini menggambarkan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian di dalamnya menggambarkan benih pada dan wadahnya. Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya. Tarian ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.
2.Tari Kancet Papatai/Tari Perang
Tarian ni menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penarinya. Dalam tarian ini,penari mempergunakan pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan pera seperti Mandau, perisai dan baju perang. Tarian ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.
3.Tari Kancet Ledo/Tari Gong
Jika tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya, tarian Kancet Ledo menggambarkan kelemah-lembutan seorang gadis bagaikan sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua belah tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor Enggang. Tarian ini biasanya ditarikan di atas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga tari Gong.
4.Tari Kancet Lasan
Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tarian Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh tanah/lantai. Tarian ini lebih menekankan pada gerakan burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
5.Tari Serumpai
Ini merupakan tarian dari suku Dayak Benuaq yang dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian ini diiringi alat musik Serumpai (sejenis seruling bambu)
6.Tarian Belian Bawo
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tarian ini sering disajikan pada acara-acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakn tarian dari suku Dayak Benuaq.
7.Tari Kuyang
Sebuah tarian Belian dari suku dayak Benuaq utuk mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut.
8.Trian Pecuk Kina
Tarian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah Apo Kayan (Kab.Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab.Kutai Barat) yang memakan waktu bertahun-tahun.
9.Tarian Datun
Tarian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama ini diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bersama Nyik Selung sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang cucunya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku Dayak Kenyah.
10.Tarian Ngerangkau
Tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tanjung dan Benuaq. Tarian ini mempergunakan ala-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan secara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
11.Tari Baraga’Bagantar
Awalnya Baraga’Bagantar adalah upacara Belian untuk merawat bayi dengan memohon bantuan dari Nayu Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis mengambil kesimpulan dari teori-teori yang termasuk didalamnya, yaitu;
 Makna kesenian adalah hasil karya atau kecakapan seseorang dalam membuat dan atau mencipta sesuatu yang indah.
 Menurut para ahli, kesenian itu adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya rupa dan segala sesuatu karya manusia yang menimbulkan rasa indah
 10 macam tarian suku Dayak Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut ;
1.Tari Gantar
2.Tari Kancet Papatai/Tari Perang
3.Tari Kancet Ledo/Tari Gong
4.Tri Kancet Lasan
5.Tari Serumpai
6.Tarian Belian Bawo
7.Tari Kuyang
8.Trian Pecuk Kina
9.Tarian Datun
10.Tarian Ngerangkau
11.Tari Baraga’Bagantar
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa, patutnya kita harus melestarikan kekayaan dan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa ini. Seperti yang tertera dalam makalah, disebutkan salah satu kekayaan kesenian leluhur yang harus dilestarikan agar kebudayaannya tidak luntur seiring dengan melesatnya era modernisasi.